Penyarian dengan Soxhlet
Tahap pertama yang dilakukan sebelum melakukan isolasi adalah melakukan ekstraksi terlebih dahulu.
Tahap pertama yang dilakukan sebelum melakukan isolasi adalah melakukan ekstraksi terlebih dahulu.
Ekstraksi : mengambil atau menarik suatu
senyawa yang terdapat dalam suatu bahan dengan pelarut yang sesuai. Proses yang terjadi dalam ekstraksi adalah
terlarutnya senywa yang dapat larut dari sel melalui difusi, tergantung dari
letak senyawa dalam sel dan juga permeabilitas dinding sel dari bahan yang akan
di ekstraksi. Prinsip: Like Disolve Like.
Berdasarkan terbentuknya gardien
konsentrasi, motode ekstraksi terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Gradien
konsentrasi solvent-sampel yang tetap, terdiri dari
a) Maserasi
diam
b) Maserasi
dengan pengadukan
c) Digesti
d) Ekstraksi
dengan bantuan gelombang ultrasonik
2. Gradien
konsentrasi solvent-sampel yang dinamis
a) Perkolasi
b) Countercurrent
extraction
c) Perkolasi
dalam vakum
d) Perkolasi
dengan tekanan
e) Soxhlet
Maserasi
Secara
harfiah berarti merendam. Metode ini merupakan metode yang paling sederhana.
Tidak ada batas pelarut dalam metode ini.
Catatan
jika menggunakan metode ini, simplisia dibasahkan terlebih dahulu, jika tidak
di khawatirkan akan ada simplisia yang tidak teraliri pelarut.
Proses
maserasi sendiri dilakukan secara berulang dengan memisahkan cairan perendam
dengan cara penyaringan, dekantir atau di peras, selanjutnya ditambahkan lagi
penyari segar kedalam ampas hingga warna rendaman sama dengan warna pelarut.
Perkolasi
Perkolasi adalah suatu cara penarikan dengan memakai alat yang yang
disebut perkolator, dimana simplisia terendam dalam cairan penyari sehingga
zat-zatnya terlarut dan larutan tersebut akan menetes secara beraturan keluar
sampai memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan(1).
Soxhlet
Merupakan metode ekstraksi yang memanfaatkan pemanasan untuk destilasi
pelurut sehingga terjadi sirkulasi pelarut melalui serbuk simplisia. Metode ini
efisiensi dalam pemanfaatan pelarut tetapi berisiko pembentukan artefak akibat
penggunaaan panas. Prinsip: pemanasan-penguapan-pendinginan-perendaman.
Destilasi
Merupakan metode ekstraksi yang memanfaatkan perbedaan
titik didih dari senyawa. Biasa digunakan untuk mengisolasi minyak atsiri.
Destilasi dibagi menjadi 3 yaitu destilasi air, destilasi uap dan destilasi
uap-air.
ISOLASI PIPERIN dari Lada Hitam (Piperis nigrii)
Setelah proses ekstraksi selesai, abrulah kita dapat melakukan suatu isolasi senyawa yang diinginkan.
Berikut adalah gambaran arah isolasi:
Setelah proses ekstraksi selesai, abrulah kita dapat melakukan suatu isolasi senyawa yang diinginkan.
Berikut adalah gambaran arah isolasi:
Prinsip: berdasarkan polaritas
Piperin
merupakan senyawa yang tahan terhadap panas dan piperin yang digunakan untuk
ekstraksi berupa serbuk halus, tujuannya supaya didapat sari dengan dengan
kadar yang optimal karena jika suatu sampel ukuran partikelnya diperkecil maka partikel
mudah terbasahi oleh solvent sehingga senyawa dalam simplisia mudah tersari.
Pelarut yang digunakan pada metode Soxhlet minimal cukup untuk 2 kali penyarian. Tujuannya
adalah agar
jika sebagian pelarut menguap masih ada sebagian tertinggal di labu alas
bulat,
dan tidak terbentuk kerak. proses ekstraksi dengan Soxhlet dihentikan
apabila warna pelarut yang ada didalam Soxhlet sama seperti warna
pelarut awalnya. Ekstrak
yang diperoleh selanjutnya di pekatkan dengan rotary evaporator.
prinsip alat ini adalah pengupan pelarut dengan bantuan vakum.
Proses
isolasi piperin dari ekstrak lada hitam dapat dilakukan dengan metode
rekristalisasi. secara harfiah rekristalisasi berarti pembentukan
kristal kembali. Ekstrak yang pekat mungkin mengkristal
bila didiamkan. Bila hal ini terjadi ektrak harus disaring dan keseragamannya
diuji dengan kromatografi dengan menggunakan beberapa pengembangan (2).
Identifikasi
piperin yang diperoleh dilakukan dengan cara membandingkan spot isolat
yang didapat dengan standar piperin yang ada. hasil yang baik secara
visual atau pengamatan UV memperlihatkan spot yang sama. untuk lebih
meyakinkan lagi dapat dilakuan dengan KLT densitometri dengan melihat nilai Rf dan panjang gelombang maksimum.
Kromatigrafi Lapis Tipis (KLT)
Prinsip:Interaksi yang terjadi anatara analit dan fase gerak --> Like Disolve Like
Kromatografi adalah suatu nama yang
diberikan untuk teknik pemisahan tertentu. Pada dasarnya semua cara
kromatografi menggunakan dua fase yaitu fasa tetap (stationary) dan fasa gerak (mobile),
pemisahan tergantung pada gerakan relatif dari dua fasa tersebut(3).
Cara-cara kromatografi dapat
digolongkan sesuai dengan sifat-sifat dari fasa tetap, yang dapat berupa zat
padat atau zat cair. Jika fasa tetap berupa zat padat maka cara tersebut
dikenal sebagai kromatografi serapan, jika zat cair dikenal sebagai kromatografi
partisi. Karena fasa bergerak dapat berupa zat cair atau gas maka semua ada
empat macam sistem kromatografi yaitu kromatografi serapan yang terdiri dari
kromatografi lapis tipis dan kromatografi penukar ion, kromatografi padat,
kromatografi partisi dan kromatografi gas-cair serta kromatografi kolom kapiler
(3).
Deteksi dengan KLT dapat dilakukan dengan cara:
1.
Sinar tampak
2.
Sinar UV
3.
Pereaksi warna
Jangan lupa untuk
selalu memperhatikan safety lab & tata tertib!!!
Pustaka
1.
Anonim. 2003. Ilmu Galenika. Dinas Kesehatan. Jakarta.
64-65
2. Harborne. J.B., 1987, Metode Fitokima, Penerbit ITB, Bandung, halaman 6.
3. Hostettmann, K., dkk., 1995, Cara Kromatografi Preparatif, Penerbit ITB, Bandung.
2. Harborne. J.B., 1987, Metode Fitokima, Penerbit ITB, Bandung, halaman 6.
3. Hostettmann, K., dkk., 1995, Cara Kromatografi Preparatif, Penerbit ITB, Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar